Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Sebuah
peribahasa yang memang benar harus diaplikasikan, apalagi bagi orang rantau
yang merantau. Tapi sebelum kita melangkah lebih jauh, ada satu pertanyaan yang
harus kita jawab. Apa maksud dari peribahasa diatas?
Menurut http://id.wikiquote.org,
arti dari peribahasa “dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung” adalah: haruslah
mengikuti / menghormati adat istiadat di manapun kita berada. Jadi intinya kita
gak boleh macem-macem di rumah orang. Contoh yang paling simple, kita harus rapi
jika kita bertamu ke rumah orang atau ke acara-acara hajatan. Jangan sampai waktu
kita diundang ke nikahan mantan, kita make kaos bola yang udah bau keringat
hasil dari dipake main futsal malem sebelumnya karena kita masih gak rela dia
nikah sama orang lain. Berpakaian rapi bukan hanya untuk menghormati pemilik rumah, tapi juga untuk
menyelamatkan kita dari masalah-masalah sosial. Setiap daerah mempunyai adat
istiadat masing-masing yang harus kita hormati. Begitu pun juga Negara asing
seperti Korea Selatan. Dibawah ini merupakan beberapa contoh adat istiadat yang berlaku di Korea yang harus kita ikuti atau hormati.
Greeting
![]() |
| Jangan Saling Kepentok ya?! |
안녕하세요, read: annyeonghaseyo
merupakan ucapan salam paling biasa di Korea. Setiap bertemu orang yang kita
kenal di jalan, di kelas, di kantor, di asrama, di bus, di wc, atau dimanapun
itu biasanya mereka mengucapkan kata tersebut. Entah pagi, siang, sore, malam,
atau dini hari pun mereka juga bakal mengucapkan kata yang sama. Untuk
menunjang salam mereka, biasanya mereka melakukannya sambil menunduk. Biasanya
orang yang lebih muda akan lebih nunduk daripada yang tua. Begitu juga
seseorang dengan pangkat yang lebih rendah di suatu institusi. Jadi kalau masih lebih muda disini, harus siap sakit punggung. Bukannya nakut-nakutin, tapi
memang fakta kok. Haha..
Menghormati orang yg lebih tua
![]() |
| Translate: Percakapan senior dan junior |
Di Korea terdapat sistem senioritas. Umur sangat penting di Korea. Di Negara lain yang biasanya dianggap gak sopan untuk menanyakan umur, tapi di Korea pertanyaan tersebut merupakan salah satu pertanyaan utama sebelum memulai percakapan. Hal ini dikarenakan untuk menyesuaikan bahasa yang akan dipakai. Biasanya orang yang lebih tua akan menggunakan bahasa yang lebih informal kepada yang lebih muda, begitu juga sebaliknya. Orang yang lebih muda harus menggunakan bahasa formal kepada yang lebih tua.
Senioritas di Korea merupakan suatu hal yang sangat lumrah
di berbagai komunitas. Di sekolah, di klub, di kantor, dan di
komunitas-komunitas lain. Biasanya senior akan mempunyai kekuasaan yang lebih
dari junior. Alhasil, junior akan lebih melakukan hal-hal yang bersifat labor work. Misalkan mereka akan membawa
belanjaan, mencuci piring, jadi asisten, dll. Namun, senior adalah seseorang
yang akan menjadi pelindung, orang yang akan membayar semua kegiatan, dan
menjadi seorang leader. Hal ini merupakan sebuah siklus yang terus menerus
berputar. Bukannya nakut-nakutin, tapi
memang fakta kok. Haha..
Sebenarnya ada baik dan buruk juga budaya ini. Walaupun mungkin ada senior yang songong yang suka menindas juniornya karena budaya ini, namun rata-rata seorang senior di Korea adalah orang-orang dewasa, bijaksana, dan mengayomi. Sering menjadi seorang junior adalah sesuatu yang menyenangkan karena sering ditraktir oleh senior, diajak jalan-jalan, dan ditulari beragam pengalaman. Tertarik mencoba?
Tepat waktu
![]() |
| Busnya cepat dan tepat |
Hal ini bisa dilihat dari jadwal bus, kereta, dan
transportasi umum yang lain. Jarang sekali ada bus telat berangkat atau telat datang.
Jadi jangan samakan dengan transportasi umum di Indonesia yang suka menambah
waktu tunggu kita. Dengan mobilitas orang-orang Korea yang tinggi, mereka juga
sadar akan pentingnya memanfaatkan waktu mereka. Waktu adalah uang, kawan. Jadi jangan sampai malas bergerak disini ya. Bukannya nakut-nakutin, tapi
memang fakta kok. Haha..
Bekerja keras
![]() |
| Salah satu kebiasaan yang gak boleh terjadi |
Orang Korea dan jepang merupakan orang-orang yang etos
kerjanya sangat tinggi. Mereka menganggap bahwa semakin banyak mereka bekerja,
semakin cerah masa depan mereka. Jadi bagi yang biasanya malas-malasan, kalian
harus segera memperbaiki kebiasaan kalian jika kalian kuliah atau kerja disini.
Bakal banyak tugas menumpuk yang menunggu kalian. Bukannya nakut-nakutin, tapi
memang fakta kok. Haha..
Beberapa contoh di atas sebenarnya gak terlalu strict dan harus diikuti kok. Tapi sebagai warga asing yang baik, bukankah sudah seharusnya kita menghormati budaya lokal? Apalagi budaya-budaya di atas adalah beberapa contoh budaya baik yang mungkin bisa lebih kita aplikasikan di Indonesia. Betul?
Refki Nur Prasetyo




No comments:
Post a Comment